Secangkir kopi nikmat yang Anda minum setiap hari adalah bukti kualitas biji kopi. Kualitas yang menjawab kebutuhan akan sajian kopi nikmat dan berselera. Entah itu kopi Arabika, Robusta ataupun Liberika, kesemuanya memiliki ciri khas dan karakter masing-masing. Untuk menilai kualitasnya pun tidak hanya saat disajikan dalam secangkir kopi, lebih jauh ke dalam lagi, menikmati kopi berkualitas bisa dimulai dengan memilih biji kopi yang baik pula.
Prinsip biji kopi yang baik akan menghasilkan kualitas kopi yang sempurna itu benar adanya. Logikanya tidak akan ada minuman enak dari bahan baku yang buruk. Maka dari itu, pemilihan biji kopi sekarang bisa menjadi perhatian lebih, demi memaksimalkan produk-produk kopi yang Anda sajikan di coffeeshop. Ada banyak faktor yang bisa dilihat di fisik biji kopi yang menandakan kopi itu kualitasnya baik atau buruk.
Bila berniat akan me-roasting sendiri biji kopi yang akan digunakan, ada banyak tahapan untuk memilih green bean-nya. Pertama yang harus diperhatikan adalah, green bean arabika harus homogen. Ini yang akan menentukan kualitas kopi yang dihasilkan. Homogen artinya memiliki keseragaman bentuk dan warna dari si green bean tersebut. Selanjutnya perhatikan ukuran green bean tersebut. Dalam tahap ini, yang patut dilihat adalah keseragaman ukuran. Ukuran besar bukan berarti kualitas semakin baik, tapi sebalik, walau ukuran kecil tapi antar biji kopi memiliki ukuran yang sama, itu menandakan green bean itu kualitas baik. Langkah selanjutnya adalah melihat warnanya. Hindari green bean yang berkerut dan berwarna keputihan, karena itu tandanya green bean tersebut berasal dari buah yang masih mentah. Ketika di- roasting akan berwarna coklat muda dan menimbulkan rasa sepat. Jangan pula terburu-buru menilai bahwa biji kopi berwarna hijau lebih baik dibanding warna kuning. Karena faktanya, warna kuning atau hijau disebabkan proses pencucian green bean tersebut yang menggunakan teknik Semi Wash atau Full Wash.
Kemudian tahap akhir adalah mengecek kerusakan pada biji kopi. Green bean yang rusak adalah jika terdapat biji yang pecah, bolong, berwarna hitam atau coklat, terbelah dua, berbentuk kuku kambing. Pada specialty grade, untuk toleransi kerusakan maksimal 4%. Maksudnya adalah jika dalam 100 kg green bean, toleransi kerusakan tidak melebihi dari 4 kg. Berbeda dengan memilih green bean, biji kopi yang sudah di-roasting pun ada beberapa yang perlu diperhatikan. Hal pertama yang dilakukan adalah tanggal pe-roasting-an. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kopi yang didapatkan masih segar sehingga kualitas kopi tersebut biasanya juga sangat baik. Kemudian bisa juga dengan cara mencium aroma biji kopi. Jika biji kopi memiliki aroma yang tebal, maka kualitasnya pun sudah dapat dipastikan baik. Namun, jika biji kopi tidak tercium wanginya, maka kualitasnya pun meragukan.
Tidak ada salahnya sebelum membeli dalam kuantitas besar, cobalah beli dengan jumlah sedikit dulu. Kemudian pahami kualitas biji kopi yang akan Anda beli dan lakukan pula eksperimen dengan biji kopi lainnya juga. Yang pasti, demi secangkir kopi yang sempurna Anda harus dapatkan pula biji kopi yang berkualitas. Semua ada di cara Anda memilih biji kopi tersebut.